Selasa, 21 Februari 2012

Pagi Ini Tak Kulihat Senyummu

by Ang Jasman on Tuesday, February 8, 2011 at 9:10pm ·




pagi ini dengan napas masih memburu kutemukan
setumpuk buku dan kertas oretan sajakku
di bangku jati di bawah pohon mangga ini
: basah oleh embun dan hujan.

maaf, semalam aku tergolek di bangsal puskesmas
truk busuk dengan rem bolong memboyak kakiku
melumat sepeda motor dan pengojek malang
aku menyesal tak hadir pada pesta ulang tahunmu.
(kau pasti menunggu hingga larut dan kesalmu membuncah)

pagi ini tak kulihat kau memandangku dari beranda atau jendela
si bibi bilang kau pergi subuh tadi membawa ransel dan kesal
si bibi bilang semalam buku dan kertas itu kau campakkan
di sana sambil mengumpat, "minggat sana dengan puisimu
juga tak perlu hatimu kau titip di sini."

pagi ini tak kulihat lagi senyummu di beranda atau jendela
tak ada sesiapa kecuali pohon mangga ini
(si bibi diam-diam mengintip dengan sorot mata kasihan)
: aku masih di sini, berdiri, sendiri.

sepasang gelatik berceloteh riang di reranting
"selamat tinggal pohon mangga, selamat tinggal gelatik."
aku tak berani berandai menatap mata dan senyummu.

ah, mestinya aku tak lengah dan mengerti sejak lama
kau cuma mencumbu bayangmu sendiri, tak butuh puisi.
tak heran setelah melangkah jauh begini
begitu saja kau koyak hati ini dan mentari.

(sajak ini buatmu, kekasih, bukan buat penadah hujan
atau biar lah pohon mangga dan gelatik membacanya)



Feb 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar