Selasa, 21 Februari 2012

Bunda, Sisakan Cahaya Hatimu

by Ang Jasman on Tuesday, June 28, 2011 at 9:04pm ·
setelah kaki-kaki ini perkasa dan kau lepas aku melanglang
kucecer-cecer hatimu, bunda, di sepanjang jalan setapak dan arah tak tentu

tak kusisakan bahkan senyummu yang teduh sembunyi di bibir pelangi

kulongok setiap hati perempuan tapi kau tak juga ada di sana, bunda
sepi bertalu di sekujur tubuh ini dalam ayun waktu yang berlari.

hatimu yang dulu diam-diam kutitipkan pada gadis rupawan
telah dikembalikan padamu dengan takzim seorang menantu.

kini, senyap sudah hatimu
pun lenyap pula hatinya
kalian bersepakat merampas kehangatan dan menyisakan neraka sepi ini.

aku terbuang kini seperti saat meninggalkan garbamu, bunda
terkapar dalam borok dan debu selayak Ayub tanpa anak tanpa isteri
bahkan tanpa tangis tanpa airmata dan gatal pun tak terasa lagi
kecuali debu yang mengubahku menjadi daki.

sisakan saja cahaya hatimu, bunda, pantulannya sekalipun
1000 matahari berpaling dan berubah kecut di cerlang sinarmu.


penghujung juni 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar