Selasa, 21 Februari 2012

Kepada Penariku

by Ang Jasman on Wednesday, February 16, 2011 at 8:34pm ·


Penariku, puisi adalah
ayu sorot matamu.

Kata-kata pun tertatih menelusuri tatap membisukan
gemuruh degup berguguran di relung-relung jauh
sedang nafas terpasung beku.

Penariku puisi adalah
gemulai liuk tubuhmu.

Nada-nada menghambur cemburu pada lekuk-liku sintalmu
irama kehilangan makna mengambang diam dalam beku
dan detak cuma mampu mengungkapkan pilu.

Penariku puisi adalah
lentik jemarimu.

Ketika diam merengkuh berjuta makna memburumu
engkau pun hilang dalam alun puisi yang syahdu
dalam dekap rindu batu paling buhun.

Penariku, abaikan saja sejuta puisi dan tari
bertumpu waktu
sebelum mentari mencumbu segala berlalu.

Mari, Penariku, bekukan semua tetabuhan ragu para perindu
dekap saja aku dalam gerak abadimu hingga luruh.



Feb, 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar