by Ang Jasman on
Monday, June 27, 2011 at 2:04pm ·
ketika aku adalah rumput dibakar tahun-tahun tak bertarikh
kering kerontang rindu membatu di pinggang bukit-bukit
kukecupi harum nafasmu dengan gairah sejuta birahi
dalam sunyi panjang lolong serigala di wajah purnama
lagi-lagi kita saling berpaling menyendiri, terbuang
dingin rindu menyatu
kepak kelu membeku
ketika aku adalah reranting patah merindu hijau dedaunan
terbang satu-satu meninggalkan liuk angin kering selatan
tak kubiarkan darah menetes di payudaramu, samudera
gelombang tak menari dalam kepak burung-burung camar
segala diam segala senyap di relung batu karang
dalam palungnya aku direnggut bimaruci
dalam janjinya aku menapaki sunyi mati
ketika aku adalah bukit bebatuan mendamba pelukan awan
tak setetes hujan meluangkan haus yang mencabik bisik
jangan pasrahkan molek tubuhmu pada ombak pada pasir
malam bakal panjang menelusuri jejak liku di tiap dengusnya
sedang kau dan aku galau terhuyung dihisap lorong jauh
sebelum jarak menyeru batu-batu membeku waktu
6/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar