Selasa, 21 Februari 2012

Lelaki Dengan Hati Yang Basah

Sajak Bagi Almarhumah Isteriku Yang Berpulang 18 Februari 2008

LELAKI DENGAN HATI YANG BASAH


Akulah lelaki dengan hati tersempal. Memunguti awan dalam kembara
panjang sedang dedaunan asyik menari-nari dalam usapan angin.
Aku kini bukan sesiapa setelah pergimu yang menyelinap. Terlalu jauh
bayangan yang bisa kujangka atas langkahmu. Tapi kau pergi juga
padahal subuh belum menyapa dan gelap memeluk erat. Ah, aku
sendiri kini dengan hati yang basah.




Bertahun waktu merenda tawa riang seperti tak sudah,  kita pun berbagi 
peluk sewaktu nestapa melanda seperti musim panas yang kering.
Dalam himpit nafas sementara atap meneteskan bocor tanpa henti
kita tertegun kagum menatap si upik yang membawa bahagia penuh
begitu juga saat si buyung datang menyusul, aku pun jadi mesti berbagi.
Begitu dahsyat kasih yang mengaruniai deting dawai suka cita ini.
Tak ada lagi nafas tersisa kecuali buat memberi ruang pada derai tawa
sepasang malaikat kecil yang menggelitik peluh lelah kita. Dan kau pun
makin cantik setiap kali menimang mereka, aku cemburu. Aku kuatir
tak tahu dimana harus kutata hati ini di antara dua malaikat yang sudah
merebut hatimu.




Begitu bahagia kita dulu ya, kekasih. Merpati pun cemburu sewaktu menatap
kita dari ketinggian jendela. Hujan pun enggan membasihi kita dengan batuk
atau pilek yang menyiksa. Lihatlah tetangga dan kerabat yang memandang
dengan sorot bangga dan iri. Beda dengan mentari yang selalu sumringah
dengan kehangatannya.




Tapi, kita tak pernah menunduk sejenak menimang waktu. Batas itu kentara
kini dalam selisik subuh yang dingin dan dengan anggun kau tak berpaling
sejenak pun. Kau pun  tersapu hanya dalam satu tarikan napas begitu kueja
ke telinganmu nama segala nama.




Aku cuma terpana. Aku cuma ingin bertanya tapi pada siapa.




Buat pertama kali pagi itu kulihat kau menari, kasihku, bersama mentari. Sedang aku
teronggok sepi dan terbuang dengan hati yang basah.




1000 hari sudah sepi ini menghimpit, tapi hatiku tetap membingkai cantik wajahmu.




penghujung juli 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar