koyak-moyak langit mengenali tembang
merdu sang rupawan
senyumnya membungkus matahari menjadi sejuk gerhana rembulan
mengemas dingin kelam jadi jalan pengantin bulan madu
dalam peluknya segala rela berserah, mawar pun lupa pada duri
usahlah merindu waktu sedang semua melingkar tanpa ujung pangkal
di kedai anggur segala peluh keluh mengucurkan cerita para buhun
Rumi, katakan, kemabukan ini tak menunggu subuh buat bercumbu
setiap palang titian telah bertukar sayap-sayap berkepakan
semua rintih telah berganti nyanyian kemenangan para penjarah
perjalanan mengubah kesendirian jadi lagu genderang perang
bebungaan merunduk, biji-biji berlompatan meninggalkan cangkang
sang rupawan, dalam anggun putera mahkota, turun dalam rupa merpati
membawa kehangatan pada hari pada hati yang tak terganti.
7/2011
senyumnya membungkus matahari menjadi sejuk gerhana rembulan
mengemas dingin kelam jadi jalan pengantin bulan madu
dalam peluknya segala rela berserah, mawar pun lupa pada duri
usahlah merindu waktu sedang semua melingkar tanpa ujung pangkal
di kedai anggur segala peluh keluh mengucurkan cerita para buhun
Rumi, katakan, kemabukan ini tak menunggu subuh buat bercumbu
setiap palang titian telah bertukar sayap-sayap berkepakan
semua rintih telah berganti nyanyian kemenangan para penjarah
perjalanan mengubah kesendirian jadi lagu genderang perang
bebungaan merunduk, biji-biji berlompatan meninggalkan cangkang
sang rupawan, dalam anggun putera mahkota, turun dalam rupa merpati
membawa kehangatan pada hari pada hati yang tak terganti.
7/2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar