/ang jasman
dan aku pun terjun ke dalam rongga
dadamu
pada malam itu yang mengulum ranum
rindu
aku berkaca di selembar kertas merah
jambu
tapi di sana tak ada wajahmu. waktu
seperti jemu
masih tersisa pertemuan manis siang
tadi di caffe
begitu menjanjikan dan percakapan
seperti tersusun
namun sebelum kata menyapa hati.
waktu memburu
dan jadi putih. seperti awan yang
putih dan kosong
benar katamu, waktu tak selalu
mempertemukan
atau menyembuhkan. segala sesuatu
terus menghilir.
8/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar