Selasa, 13 Agustus 2013

HATI YANG KUNING


/ang jasman


Wajahmu kuning di dedaun gugur musim ini

Kau tak lagi perlu membaca tanda di mataku

Rindu sudah jadi miliku. Sepenuhnya kubawa

Dalam kembara kakiku.



Adakah tanya mesti tersisa kelak. Di arus kali

Masa kanak mengalir dalam peluk waktu

Sedang kini tangga ini menyediakan titian sekali.



Pena dengan tinta ungu di jemari lelaki itu. Seperti

Bercumbu lelah menuliskan kata-kata di warna kuning itu

Ia tak menitip jejak melainkan hatinya. Sengaja

Serupa kepak musim menembusi waktu.



Kubawa sendiri rindu di mataku

Dalam kembara tanpa henti ini.



Lelaki dengan hati yang kuning berbisik

pada pohon-pohon.



8/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar