/ang jasman
Wajahmu kuning di dedaun gugur musim ini
Kau tak lagi perlu membaca tanda di mataku
Rindu sudah jadi miliku. Sepenuhnya kubawa
Dalam kembara kakiku.
Adakah tanya mesti tersisa kelak. Di arus kali
Masa kanak mengalir dalam peluk waktu
Sedang kini tangga ini menyediakan titian sekali.
Pena dengan tinta ungu di jemari lelaki itu. Seperti
Bercumbu lelah menuliskan kata-kata di warna kuning itu
Ia tak menitip jejak melainkan hatinya. Sengaja
Serupa kepak musim menembusi waktu.
Kubawa sendiri rindu di mataku
Dalam kembara tanpa henti ini.
Lelaki dengan hati yang kuning berbisik
pada pohon-pohon.
8/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar