Selasa, 06 Agustus 2013

SAMPAI DISINI KITA PUN BERPISAH

/ang jasman

Di sore itu tak terbetik sesal setitik pun. "Kenapa pula harus
Menyesali perpisahan." Begitu desahmu tetap menunduk
Pandang pun tak ingin kau bagi. Waktu terasa jadi suntuk.


Caffe itu kita tinggalkan dengan hati sudah menutup. Tak ada senyum
Lalu kita melangkah satu-satu serupa dua cowboy mau baku tembak
Tapi tak sejauh itu. Kita cuma surut ke dalam hati dan saling mengunci diri
Di muka loket bioskop orang-orang berjubel antri. Ada film New Wave terbaru.


Hingar lampu kota berubah seperti kerlip bintang yang jauh dan asing
Tak ada lagi cahaya di dada. Bibir terkatup dan pandangan jadi berjarak
Kendara lalu tanpa suara, bisu dan kehilangan bising. Segalanya hening
Detak suara sepatu kita terdengar begitu menekan dan menyesak.


Sebentar lagi, sedikit lagi, di persimpangan itu langkah kita berakhir
Hanya selamat malam tersisa. Tak ada jabat tangan apa lagi cium di pipi.


Mestinya kita masih sempat  berbagi doa. Tapi entahlah.
Sampai disini kita pun berpisah di perasaan menghempas.


8/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar