Selasa, 13 Agustus 2013

L A U T



/ang jasman


Lelaki dengan hati laut, wajah laut
Di kakinya mengelupas lumpur kering
Kini menjejak di terjal karang tepi laut
Matanya lepas mencium kenang
Senja melarikan waktu.

Sungai yang mengalir dalam dirimu segera menemukan muara
Rindu mulai mencumbu sumbernya. Jangan pecahkan cermin
Meski wajahmu bukit hijau atau batu tandus.

Di mana pun dilahirkan kau adalah anak laut, ujar bunda
Kau tetesnya yang mengembara ke bukit, gurun dan padang
Mencium dedaun dan kelopak bunga di pagi dingin
Mengalir di sela batang padi dan palawija
Mengisi gentong, kendi dan gelas-gelas para peminum.

Darah di tubuhmu rindu laut. Rasa asin jiwamu
Rindu mengepakkan sayap di atas gelombang dan riaknya.

Carilah pantai lautan di dalam jiwamu. Cumbulah
Di mana kau berada disitu dermaga buatmu bertolak.
Jatuhkan tetesmu di sana usah ragu
Maka rupa dan wujudmu adalah samudera mencium musim.

Engkau tetes laut menyatu di samuderamu
Engkau samudera yang merindu tetes lautmu.


8/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar