Selasa, 06 Agustus 2013

PERCAKAPAN PERJALANAN



+ ah engkau lagi.
- kenapa rupanya?
+ apakah aku mati suri lagi?
- tidak!
+ bagaimana bisa? aku tak sakit dan tak pula kecelakaan.
- tak soal. aku tinggal menjepit nadimu.
+ cardial attack maksudmu?
- apapun itu. 
+ tapi aku belum menyelesaikan sajakku untuk diposting di FB.
- aku berkewajiban menjemputmu sekarang.
+ ijinkan aku menghubungi Dwi Andari, admin blog aku yang rajin dan tekun. kau tahu kan, dia yang membuatkan blog itu untukku. dia gadis pertama yang kukenal di FB tapi kami janjian untuk tidak ketemuan sepajang hidup.
- waktumu tinggal tiga menit.
+ ijinkan aku menghubungi Abdul Hadi WM penyair yang professor di Paramadina itu. dia senior yang paling rajin mengomentari oretanku.
- waktumu dua menit.
+ aduh.. ijinkan aku berdoa bagi bunda dan ayahku. mereka harus tahu jika aku akan pulang.
- satu menit
+ ya Tuhan..
(malaikat itu menjentikkan jarinya. tiba-tiba gelap bagai jelaga. hitam, hitam, hitam....)
+ dimana aku?
(sepercik api serupa lilin menguak kegelapan. tak ada jawaban.)
+ terima kasih Tuhan.
(api sebesar titik itu perlahan tumbuh mengembang. terang menggantikan gulita jahanam itu.)
+ siapa itu? guruku?
- beruntung kau ada yang menyelamatkanmu. kau lihat, seribu iblis tengah berpesta mau menjemputmu.
(aku menatap senyum kebapak'an yang teduh, menggantikan si muka malaikat yang masam yang tiba-tiba menghilang begitu saja.)
+ salam takjim-ku guru.
(guru berbalik dan aku segera mengenalinya dan mengikuti langkahnya)
+kemana kita?
(tak ada jawaban. hanya langkah yang makin gegas)
+ siapakah perempuan itu?
- dia teman perjalanan kita. perempuan yang tak percaya surga dan neraka.
(terdengar suara guru tanpa menoleh. aku diam. kakiku menglangkah sendiri seperti melayang. tak kurasa lelah, tak ada lengket keringat. angin semilir lembut membawa bau wangi. pemandangan begitu permai, tapi aku ingat, aku tak boleh berpaling.)
+ ah betapa indah perjalanan ini dari dulu mestinya kutempuh.
- tapi selama ini kau tak punya nyali untuk mati.
(aku celingukan mencari arah suara, sedang guru sudah jauh di depan sana. ah si muka masam itu pasti, gerutu hatiku.)

8/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar