Nafas mereka kosong.
Doa-doa gemetaran enggan berlabuh di bibir mereka.
Mimpi buruk itu telah menggerogoti hari-hari mereka
Ketakutan pada pentung yang mengepung setiap saat
Para penipu dan pencuri durjana yang tak henti menguras isi perut mereka.
Lihat mereka makin dungu dan tolol.
Masih ada harapan katamu. Dengarlah rintih para kurban
Pentungan, penipuan dan pencurian itu. Mereka yang dulu
Menikmati mimpi kini tinggal sisa-sisa di kerongkongan kering
dan hari terus berjalan. Ayo lepaskan sayap-sayap kita
saat ini juga, begitu ajakmu.
Maka kita mengendap di celah tingkap dan pintu-pintu
Tak seorang pun jaga kecuali bertangisan menyesali nasib
Mimpi buruk dan hari-hari yang entah.
Mereka lupa doa.
Lupa pada otot dan otak sendiri
yang bisa menjadi perkasa.
Saatnya mereka menumpahkan isi kepala
dan menyatukan dengan mata dan hati.
Mendaras doa paling nurani.
Menghimpun tenaga jadi api.
8/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar