/ang jasman
segar pagi menerobos jendela begitu kau sibak. seiring
senyum
manjamu memeluk punggung. ada desah hangat di telingaku
aku selalu merinduimu mas bahkan sejak dikandungan
bundaku
kubalas pelukmu. lihat melati di jendela malu-malu
cemburu
di langit awan masih tidur. sekawanan burung riuh
memanggil mentari
di selimut kabut kita melangkah pelahan dalam peluk.
begitu sunyi
lembang terbata-bata menahan angin. tentu sangkuriang
masih tidur
dan dayang sumbi, sang dewi itu, tetap tekun menenun
nasibnya
pagi ini kita susun lagi doa dan damba, hari-hari begitu
getas
tubuh begitu rapuh mengerami kasih kita. tak ada
keabadian itu
dalam kabut itu tubuh kita muncul dan menghilang. seperti
permainan
dan tawamu dan hitam matamu menembus awan-awan keakanan
di biru langit kasih kita diperam dengan doa-doa. semoga
7/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar