by. Ang Jasman
aku menunggu hujan, katamu
sedang basah masih memeluk tubuhmu
seperti nasib yang bergeming
meski kau mau larikan pedih perihmu.
hujan jadi sahabat harimu
kemarau pun mengiringmu
kau berpacu di punggung angin
menjemput titah yang tertulis di telapakmu.
sedang basah masih memeluk tubuhmu
seperti nasib yang bergeming
meski kau mau larikan pedih perihmu.
hujan jadi sahabat harimu
kemarau pun mengiringmu
kau berpacu di punggung angin
menjemput titah yang tertulis di telapakmu.
~ AJ 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar