by. Ang Jasman
blu jin levi's kawe satu hanyut semalam
gigil mengalihkan perhatianku, air menghampir deras
tangan-tangan bersikejar melawan genang
banjir diam-diam mencemburui kegagahanku
blu jin yang kubeli di pasar senen ini, warna biru tua
serupa koboi dalam film western tapi aku tanpa pistol.
kukenakan lagi jin belel dengan robekan di dengkul
entah aku serupa abege atau seniman sungguhan
tapi rambut gondrong ini melukisku bak pemulung
yang bahagia menemukan kenangan di reruntuhan
bercerita pada lalat yang merubung tentang masa lalu
sampah yang bertumpuk.
telah lama rintik berhenti dan hujan pun pergi dibawa
mendung. basah masih senyum di kaki dinding-dinding
tapi aku tak bisa tersenyum. untuk blu jin biru tersayang
yang kubeli di senen dengan uang kasbon potong gaji
bulan depan. "ah, blu jinku sayang, jangan kau mampir
di tumpukan sampah dan bercerita tentang kejantananku."
2014
gigil mengalihkan perhatianku, air menghampir deras
tangan-tangan bersikejar melawan genang
banjir diam-diam mencemburui kegagahanku
blu jin yang kubeli di pasar senen ini, warna biru tua
serupa koboi dalam film western tapi aku tanpa pistol.
kukenakan lagi jin belel dengan robekan di dengkul
entah aku serupa abege atau seniman sungguhan
tapi rambut gondrong ini melukisku bak pemulung
yang bahagia menemukan kenangan di reruntuhan
bercerita pada lalat yang merubung tentang masa lalu
sampah yang bertumpuk.
telah lama rintik berhenti dan hujan pun pergi dibawa
mendung. basah masih senyum di kaki dinding-dinding
tapi aku tak bisa tersenyum. untuk blu jin biru tersayang
yang kubeli di senen dengan uang kasbon potong gaji
bulan depan. "ah, blu jinku sayang, jangan kau mampir
di tumpukan sampah dan bercerita tentang kejantananku."
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar