by. Ang Jasman
tak semua kita mendengar panggilan itu
tak semua kita melihat lambaian itu.
kau lebih suka menetap di losmen tua ini
berserah pada empuk kasurnya
berlupa pada lezat masakan dan riuh tetabuhan.
kau malah berumah di jembatan rapuh ini
beranak pinak dalam kejaran waktu
berayun-ayun asyik di atas arus kalinya.
kau memang tak percaya para tetua
rumah tak berpagar itu adalah istana damai
di mana dinding-dindingnya bernyanyi
dan lantainya menari.
2014
Note : Bait terakhir diilhami oleh Rumi : In the house of lovers/music never stops/the walls are made of songs/and the floor dances//
(Di rumah para kekasih/musik tak pernah henti/dindingnya terbuat darilagu/dan lantai pun menari//)
tak semua kita melihat lambaian itu.
kau lebih suka menetap di losmen tua ini
berserah pada empuk kasurnya
berlupa pada lezat masakan dan riuh tetabuhan.
kau malah berumah di jembatan rapuh ini
beranak pinak dalam kejaran waktu
berayun-ayun asyik di atas arus kalinya.
kau memang tak percaya para tetua
rumah tak berpagar itu adalah istana damai
di mana dinding-dindingnya bernyanyi
dan lantainya menari.
2014
Note : Bait terakhir diilhami oleh Rumi : In the house of lovers/music never stops/the walls are made of songs/and the floor dances//
(Di rumah para kekasih/musik tak pernah henti/dindingnya terbuat darilagu/dan lantai pun menari//)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar