by. Ang Jasman
ada hangat airmata tumpah sore tadi
di antara kemacetan dan suara klakson
tak ada siul burung nyanyikan hatimu
kau rahasiakan sendiri rindu yang berarak
sering kau berdeham mengusir berat yang menekan
serupa angin diam-diam menerbang debu di trotoar
sesekali kucuri pias wajahmu dengan kerlingku
tapi senyummu telah lama lepas. kau beku
di silang siur kendaraan lampu jalanan mulai menyala
tak terasa senja berlalu begitu saja. tanpa sapa
ada airmata di hitam bening matamu. kau biarkan menetes
di pundakku dalam pedih rindu dan busway yang menderu.
2014
di antara kemacetan dan suara klakson
tak ada siul burung nyanyikan hatimu
kau rahasiakan sendiri rindu yang berarak
sering kau berdeham mengusir berat yang menekan
serupa angin diam-diam menerbang debu di trotoar
sesekali kucuri pias wajahmu dengan kerlingku
tapi senyummu telah lama lepas. kau beku
di silang siur kendaraan lampu jalanan mulai menyala
tak terasa senja berlalu begitu saja. tanpa sapa
ada airmata di hitam bening matamu. kau biarkan menetes
di pundakku dalam pedih rindu dan busway yang menderu.
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar