by. Ang Jasman
lihat aku datang kau lihat senyumku bukan
membelai sore bening sehabis hujan di dedaunan
begitu lama kepergianmu. laba-laba bersarang di sudut-sudut waktu
namamu tercecer di beranda nyaris tergerus sapu
ranting-ranting tua luruh satu-satu.
kotamu begitu asing buat melabuhkan perasaanku
kampung halaman yang lama ditinggalkan
masih tersisa kenang di kelokan, pematang dan tebing kali
musim kemarau yang segera bertiup menghantar wewangi
bau tanah dan dedaunan yang minta dipetik.
lihat aku datang menjemput ketiadaanmu
pada setumpuk rindu kusiapkan sejak ayun kaki pertama
dan terus menumpuk disemai derit roda kereta.
lihat aku datang si kembara tua tanpa tongkat
menunggu langkahmu muncul di persimpangan bukit.
lihat aku datang.
2014
membelai sore bening sehabis hujan di dedaunan
begitu lama kepergianmu. laba-laba bersarang di sudut-sudut waktu
namamu tercecer di beranda nyaris tergerus sapu
ranting-ranting tua luruh satu-satu.
kotamu begitu asing buat melabuhkan perasaanku
kampung halaman yang lama ditinggalkan
masih tersisa kenang di kelokan, pematang dan tebing kali
musim kemarau yang segera bertiup menghantar wewangi
bau tanah dan dedaunan yang minta dipetik.
lihat aku datang menjemput ketiadaanmu
pada setumpuk rindu kusiapkan sejak ayun kaki pertama
dan terus menumpuk disemai derit roda kereta.
lihat aku datang si kembara tua tanpa tongkat
menunggu langkahmu muncul di persimpangan bukit.
lihat aku datang.
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar