by. Ang Jasman
hujan kedua di siang ini makin melucuti
rindu yang kusemai sepanjang musim kemarau
kapan lagi burung-burung bawa bebijian
dan tak bertanya kenapa kutanam di basah hujan
musim kabisat.
hujan kedua siang ini mecampakku ke pelukan
pamuk dan murakami yang mencabik otakku.
di hujan ketiga sore nanti tentu kau tak datang
banjir sudah mengepung hunianku
cuma tangan kita saling melambai
sebelum terkulai oleh jemu atau rasa asing.
adakah hujan keempat malam nanti
menyelimutiku dengan gigil dan sepi
entahlah
waktu bisa saja berhenti tiba-tiba
membekukan segalanya.
rindu yang kusemai sepanjang musim kemarau
kapan lagi burung-burung bawa bebijian
dan tak bertanya kenapa kutanam di basah hujan
musim kabisat.
hujan kedua siang ini mecampakku ke pelukan
pamuk dan murakami yang mencabik otakku.
di hujan ketiga sore nanti tentu kau tak datang
banjir sudah mengepung hunianku
cuma tangan kita saling melambai
sebelum terkulai oleh jemu atau rasa asing.
adakah hujan keempat malam nanti
menyelimutiku dengan gigil dan sepi
entahlah
waktu bisa saja berhenti tiba-tiba
membekukan segalanya.
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar