/ang jasman
kata itu tergelincir di rembang yang bimbang. kau tahu itu
tergelincir dari getar bibirmu lalu terbang. usah risau
katamu bukan katamu. penolakanmu yang menggumpal
milik si pecemburu agung yang enggan kehilangan diriku.
langkahku selalu diluruskannya tiap kali aku berpaling
seringkali aku terjerambab didorongnya karena kemalasan
atau kantuk yang membekap mata. di sepi malam.
entahlah. setidaknya itulah yang tertangkap jiwaku
ketika jelaga membungkus tubuh dan jalan menjadi kabur
tapi aku tahu disana dia selalu menanti dengan tak sabar.
aku mengerti kau tak kehilangan apa-apa. dan mestinya begitu.
kita yang datang dari entah menuju ke entah. Hanyalah
di simpang ini mata saling berpaut dan nyaris memabukkan
lupa pada tuju semula. dan berencana membuat singgahan.
maaf, aku melepasmu di sini jangan tanya aku arah
langkah ini cuma persembahan entah sampai di mana.
setidaknya, aku sedang berusaha mengerti.
7/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar