/ANG JASMAN
senyum yang meliuk di daun kering itu. melayang
sembari membisikkan pesan paling nurani
luka musim ini mengikat-satukan kita hingga
esok tak perlu lagi mencari dan bertukar hati
tak ada penghujung mesti diburu. adalah janji
demi istirah daun-daun gugur mencium senja hari
telah menjadi perhiasan kini luka itu. jantung hari
disemat pada adibusana paling gemerlap di pesta
darah mengucur dari balik dada memamerkan duka
di bekas luka yang bergerak menjauh dari mata kita
keterpisahan ini adalah buah damba kebersamaan kita
seperti musim yang cemburu menoreh di wajah.
7/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar