by. Ang Jasman
malam masih rembang dan bulan tak juga melenggang
diam-diam kau sembunyikan airmata di dasar tilam
getir yang merayap perlahan di sekujur tonggorokan
seolah menahan geram hatimu di ujung lidah.
semua jadi buram di basah matamu
sedang kau telan sendiri semua cerita
derita memang tak berbagi dan tak perlu
seperti ikan terlempar dari kolam siang tadi.
di senyap kamarmu kau muntahkan liur jadi dawat
kau reka kata seluas dendam yang kau rawat
lembar-lembar hari kini tak pernah sudah ditulisi
kau memang tak mau menyerahkan pada jari jemari.
dan kau pun berkali tercenung dalam sendiri
sedang rembulan sejak tadi menghilang.
2014
diam-diam kau sembunyikan airmata di dasar tilam
getir yang merayap perlahan di sekujur tonggorokan
seolah menahan geram hatimu di ujung lidah.
semua jadi buram di basah matamu
sedang kau telan sendiri semua cerita
derita memang tak berbagi dan tak perlu
seperti ikan terlempar dari kolam siang tadi.
di senyap kamarmu kau muntahkan liur jadi dawat
kau reka kata seluas dendam yang kau rawat
lembar-lembar hari kini tak pernah sudah ditulisi
kau memang tak mau menyerahkan pada jari jemari.
dan kau pun berkali tercenung dalam sendiri
sedang rembulan sejak tadi menghilang.
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar