by. Ang Jasman
tidak. waktu terlalu baik untuk licik
hatinya memang dingin tak peduli
selalu loloskan tubuhnya, berkali-kali
jadi bebaskan hatimu meluncur pergi
sekali waktu ia mencumbu langit
basah pun dimana-mana melilit
suatu musim ia mendekap angin
kemarau keringkan tanah dan hati petani
waktu dengan setia menghitung langkah kita
di suatu dermaga dia lambaikan perpisahan
lalu membawa langkahnya sendiri
menggenapi perjalanannya yang abadi
2014
hatinya memang dingin tak peduli
selalu loloskan tubuhnya, berkali-kali
jadi bebaskan hatimu meluncur pergi
sekali waktu ia mencumbu langit
basah pun dimana-mana melilit
suatu musim ia mendekap angin
kemarau keringkan tanah dan hati petani
waktu dengan setia menghitung langkah kita
di suatu dermaga dia lambaikan perpisahan
lalu membawa langkahnya sendiri
menggenapi perjalanannya yang abadi
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar