by. Ang Jasman
waktu mendadak diam, mencuri jarum-jarumnya sendiri
lalu dengan terburu-buru di telannya semua
tak ada jejak selain keroncong yang makin riuh
dan gambang kromong yang menabuh keasyikannya sendiri
angka-angka berjatuhan dari cakram waktu
menggelinding di lantai ubin yang retak dan kusam
alam kembali membaca dirinya, dengan anggun
menuntun anak-anaknya lewat taman dan boulevard
mimpi-mimpi dengan merdeka berpora pesta
berloncatan ke pintu, jendela, mencari jalan sendiri
membiarkan lehermu mendesah tercekik
menggandeng belalang, burung dan bengkarung
dan di satu detik waktu degupmu berdentuman
kau tergagap menyembul dari porimu yang lama mampat
kau bisa menyerah di tiap waktu, tapi kau tak mau
kau bawa larimu jauh menuju ke langit utara.
2014
waktu mendadak diam, mencuri jarum-jarumnya sendiri
lalu dengan terburu-buru di telannya semua
tak ada jejak selain keroncong yang makin riuh
dan gambang kromong yang menabuh keasyikannya sendiri
angka-angka berjatuhan dari cakram waktu
menggelinding di lantai ubin yang retak dan kusam
alam kembali membaca dirinya, dengan anggun
menuntun anak-anaknya lewat taman dan boulevard
mimpi-mimpi dengan merdeka berpora pesta
berloncatan ke pintu, jendela, mencari jalan sendiri
membiarkan lehermu mendesah tercekik
menggandeng belalang, burung dan bengkarung
dan di satu detik waktu degupmu berdentuman
kau tergagap menyembul dari porimu yang lama mampat
kau bisa menyerah di tiap waktu, tapi kau tak mau
kau bawa larimu jauh menuju ke langit utara.
2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar