Kamis, 13 Februari 2014


by. Ang Jasman

aku ingat benar, siang menutup daunnya perlahan nyaris tak bersuara
tak terdengar suara grendel di putar
aku sempat mengerling tanganmu yang gemetar
mungkin bisikmu tadi menyisakan kemarahan di jemarimu.

petang di taman yang basah dengan sisa hujan
ada sisi kering di sebuah bangku, aku duduk dengan bayangmu
tak ada kenang. hanya hal-hal kecil terakhir kita di cafe itu
sorot matamu, senyum dan ciuman kecil di pipiku.

luruh semua itu seperi daun basah yang tersungkur di rerumputan basah
tapi hatiku tak basah, atau mestikah begitu?

aku ingat benar, aku terbiasa melangkah sendiri dan bersendiri
seperti bulan di atas sana, yang muncul dini dan pucat.

petang di taman yang basah, ada sisa hujan di hatiku.

2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar