Minggu, 13 Oktober 2013

PARIS MUSIM GUGUR

By. Ang Jasman

oktober terus menggugurkan daun-daun dan taman pun
kehilangan hijau
di jardin Luxemburg sepatu timbul tenggelam di kuning merah guguran dedaun
warna yang ingin memerahkan hati di jelujur musim dingin nanti
tapi angin keburu menawarkan dirinya
mengelus, menyapu, mendekap tubuh yang mulai gigil.

Paris, dalam musim gugurmu aku terpekur.

dari satu cafe ke cafe mencebur di kehangatan kopi secangkir
mimpi berenang di sungai kesendirian.
jalan bebatu di depan sana itu tertata serupa hati yang tersingkir
membawa suara tawa canda sepasang manusia yang mangkir
tak ada kepak merpati di musim ini.

Paris, hangatkan aku di musim dingin nanti
atau biarkan aku mengejar matahari.

*dari catatan kecil "Aku dan Paris"..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar