By. Ang Jasman
malam makin membujuk dalam ranumnya
sudah lama mentari melepaskan dekapnya
dan desir bisik itu kembali berulang
menarikan namamu di dalam kepala
tak pernah kau lepas
atau kau memang kembaran
enggan kehilangan bayang.
di kelam nanti kurindu lagi wajahmu
meski sedesir angin
membakar mata yang selalu mencari.
di subuh nanti biarkan tubuhku menjadi kapas
mengapung di permukaan namamu
berayun di gelombangmu.
ataukah aku harus mengulang dari nol
seperti bermain dolanan anak-anak
dan kau menyaksikan dengan senyum simpul.
9/2013
malam makin membujuk dalam ranumnya
sudah lama mentari melepaskan dekapnya
dan desir bisik itu kembali berulang
menarikan namamu di dalam kepala
tak pernah kau lepas
atau kau memang kembaran
enggan kehilangan bayang.
di kelam nanti kurindu lagi wajahmu
meski sedesir angin
membakar mata yang selalu mencari.
di subuh nanti biarkan tubuhku menjadi kapas
mengapung di permukaan namamu
berayun di gelombangmu.
ataukah aku harus mengulang dari nol
seperti bermain dolanan anak-anak
dan kau menyaksikan dengan senyum simpul.
9/2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar