Minggu, 20 Oktober 2013

MIMPI-MIMPI BERLARIAN

by. Ang Jasman

mentari di bibirmu pagi itu menghangatkan pipiku
dan riuh Boulevard Saint Michel menari riang di dadaku
"kau tentu rindu mataharimu," teduh matamu mengerjap
"di sini pasti kau bernafas seperti di dalam kulkas."

aku senyum, lengan kiriku mendekap tubuhmu
dan kau memeluk pinggangku dengan erat
ah, dedaun itu gugur menjadi karpet di kaki 
ada kehangatan menyelinap di antara kita
seperti musim panas tahun lalu di Bordeaux.

Seine mengalir di antara kaki mengingatkan pada Apollinaire
dan Jembatan Mirabeau, "di sini cinta kita mengalir."

"Jacqueline, cinta kita bermuara di Atlantik."
"Non Angdev," kilahmu lembut, "il finira a Laut Kidul."
"Laut Kidul?"
"Oui, Indien Ocean," kilahmu lagi dan aku pun meledak tertawa.
dan kau merasa geli sudah mempermainkan aku.

Dan suara kita pun bertalu-talu di tembok-tembok kota Paris
mengiringi hati kita yang mengapung riang.

Ah, Jacqueline.
"Kau lupa ya kalau aku mahasiswi sastra jawa?" ujarmu kemudian
di gigir telingaku, dengan kemanisan yang tak kuingin berlalu.
Lalu kita pun baring menghadap langit
di sana mimpi-mimpi kita berlarian seperti bermain petak umpet.


10/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar