by. Ang Jasman
wajah yang kau kenakan hari-hari tak melarung mukamu
musim menyelinap di lipatan keriput waktu kuat kukuh
doa-doa tak meluruskan matamu di semenanjung itu
telah hanyut ruang-ruang kosong di tarian gelombang
berpilin salam melibat hari makin membenam di jemari kakimu
serupa kepak elang merindu di ketinggian kepundan hijau
kakimu terus saja menyelusup di sulur-sulur nadimu
membenahi belulang yang bersiap membabar cerita
begitu jauh meski tiap saat kau usap pelupuk matamu
hatimu diam-diam menyerap porimu meninggalkanmu.
10/20013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar