Rabu, 06 November 2013


by. Ang Jasman


serupa pagi-pagi yang telah uzur di arus waktu
pagi datang lagi dengan tulus dalam kelembutannya 
maka bibirmu melukis senyum
telah kau sibak 1000 aral di depan langkahmu
sakit, duka, derita tak kau ubah jadi benci
getir, pahit, kecut tak mencuri kemanisanmu.

kau lukis terus wajahmu dengan warna-warnimu
dalam bentuk jajaran genjang, persegi, atau distorsi
aneh memang tapi matamu senyum bangga
“tak kuserahkan kuas ini pada sesiapa
wajahku di kanvas adalah wajah di kehidupanku.”


11/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar