Senin, 24 November 2014

PUISI YANG KAU PINTA


Beri aku puisi, pintamu
Di antara denting piano yang mengetuk dinding
Senyum yang menari-nari di atas tuts
Tiba-tiba aku ragu menuliskannya.
Puisikah atau kata atau rima
Serupa mercu suar di tebing tanjung
Dalam kegelapan menyuarakan sebuah irama.
Kau pasti tahu, pena itu adalah diriku
Dan darah hari kujadikan dawat buat bertutur
Berkisah tentang laparku dan lelah
Kaki berkeretak di debu jalanan kota.


Inginku serupa kenari yang tahu pintamu
Seribu cericit gugup di paruhnya
Menyemai harap kian ranum
Tapi di titik itu aku mematung dan kelu.


AJ/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar