Senin, 24 November 2014

KENANGAN


hari makin redup sebentar lagi Paris berhias cahaya
dan cinta kita menari samba di atas sungai Seine, Isabelle
wajahmu yang pucat bercerita tentang bukit di selatan
cemburu pada pantulan lampu di sepanjang tepian
di biru matamu diam-diam kusembunyikan hatiku.


di awal musim gugur kulewatkan di kotamu
di teras sebuah café selembar daun gugur di atas meja
seperti mau pamit sedang angin bertiup makin kencang
“Kusimpan daun ini dalam buku,” kau bersungguh
“Kelak ada jejak di lembaran itu tentang kita di sini.”
biru matamu makin cerlang dan kau mengangguk
angin seperti ikut mengiyakan mengirim daun-daun kering.


di Dijon tercium wangi anggur dari bukit-bukit
kau gambar cintamu di baris-baris buku catatan
malam makin mendesak agar kita menuntaskan cinta
sebelum kereta pagi membawaku ke Paris.


AJ/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar