kuhitung-hitung jemariku
tak pernah cukup menjumlah cintamu
kuderet-deret jemariku
terlalu banyak mengeja hatimu
kujejak kakiku di gigir waktu
di ujung sana kau tentu telah menunggu
kulepas mata memandang bukit-bukit
ah, kau di awan dan terus saja merakit
abaikan, biarlah aku berserah pada kini
membebat waktu mengekalkan diri.
AJ / 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar