sore malu-malu menggamit lenganku
menghampir kamu membawakan cappuccino, bisiknya
jangan ucapkan goodbye atau kata yang membuatmu kelu
dan ia minta kupeluk petang di celah tiap langkahmu.
kesendirianmu sering mencampakkan harapan
jalan yang pernah kita tapaki menghapus jejak-jejak
tak ada lagi gedung unik dimana kita berteduh
kota ini begitu angkuh dan dingin. aku sendiri disini.
maaf. seringkali aku selfish dan tak mengerti dirimu
meski sebuah senyum sudah cukup buat mimpimu
dungunya aku. lebih suka mengadu pada sepi
sedang kau tak henti mengibaskan sayap-sayap perih.
sore makin jauh, petang masih enggan menjemput
di permukaan Seine mengapung segumpal rumput.
AJ / 2014
menghampir kamu membawakan cappuccino, bisiknya
jangan ucapkan goodbye atau kata yang membuatmu kelu
dan ia minta kupeluk petang di celah tiap langkahmu.
kesendirianmu sering mencampakkan harapan
jalan yang pernah kita tapaki menghapus jejak-jejak
tak ada lagi gedung unik dimana kita berteduh
kota ini begitu angkuh dan dingin. aku sendiri disini.
maaf. seringkali aku selfish dan tak mengerti dirimu
meski sebuah senyum sudah cukup buat mimpimu
dungunya aku. lebih suka mengadu pada sepi
sedang kau tak henti mengibaskan sayap-sayap perih.
sore makin jauh, petang masih enggan menjemput
di permukaan Seine mengapung segumpal rumput.
AJ / 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar