Kamis, 29 Mei 2014

DAN KAU PUN MELIHAT


berharaplah suatu waktu matamu dibasuh karunia
melihat bebijian berubah jadi kecambah
lalu tumbuh sebagai pohon dengan kehijauan daun
atau melihat rebung mengubah diri jadi bambu
dan bulir-bulir padi mulai bernas.

alam selalu bercerita dengan senandungnya
dengan partitur yang sudah selesai ditulis
yang tersisa tinggal langkah-langkah
memainkan perannya sendiri-sendiri.

mestinya hatimu teriris dan tak tega kau kibaskan
seperti tawon yang sesal tak menciumi putik
membiarkan seikat bunga layu di jambangan
atau remah nasi yang terbuang di kolong meja.

renungkan tentang ruhmu yang bertanya selalu
seperti tentang nyanyian yang mendadak terhenti
dan irama yang menggantung di tenggorokan
lembah dengan suara dari kejauhan yang terputus.

telah dibekali dirimu dengan sejumlah kebijaksanan
yang kau dengar sejak diayunan hingga bangku sekolah
di sela memeras keringat dan pencarian jati dirimu
sampai kau tertegun bertemu arah yang milikmu sendiri.


AJ / 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar