sssttt.. jangan, jangan
jangan kau ganggu permukaan perigi
biarlah rembulan menarikan purnama
bersampur gemulai tubuh kekasihku.
jangan sesekali lempar batu atau sebiji kerikil
seribu riak akan mengacaukan keceriaan mereka
dan kita kehilangan kecantikan dan lagu malam
lihat, daun-daun merunduk diam dan takzim.
duduk saja di sini, di tepi damai dan semilir
mari berkaca pada cerita purba yang digelar
purnama itu lembut luruh mengalunkan tetabuhan
dan aku tersihir, kubiarkan kekasihku direguk cahayanya.
purnama bulan Juni kini menarikan sepi di tiap perigi
kabarkan saja dan bisikkan di tiap dusun dan desa
tentang lelaki yang terkapar di dasarnya, dan
bidadari yang meliuk-liuk pilu di permukaannya.
AJ / 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar