kau namai kenangan bayang yang menyelinap
angin termangu di sini menata lembaran lalu
di rak-rak buku terselip buku harianmu
jendela kamar nganga tak ada desir mainkan daunnya
di luar gelap. diam. terpaku menatap wajahmu
yang tak lelah berpacu memburu kalender
sendiri lagi di saatmu. ini detik melenggang lalu.
kau cuma bisa bercakap dengan hatimu
sedang pikiran melayang dalam kembaranya
ah aku tidak sendiri, lirihmu tak pasti.
pada hidup. perlukah menawarkan perhitungan
bila masa lalu telah menyusun kisahmu kini?
yang jadi tanggungan kini. dan nanti. kelak.
bila pelatarannya jadi asing tak kenal datangmu.
AJ / 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar