oh si dungu aku yang jadi tontonan dalam bus kota dan di
kafe-kafe
kepadatan, deru dan debu ramai-ramai membekap diriku
ingatku menujumu saat kubaca soneta-soneta cinta Pablo
Neruda
engkau Mathilda-ku
lihat, aku lenyap dalam larik-larik yang membelenggu
lihat, aku lesap dalam metafora yang membingung
jadi bagaimana kutulis seratus soneta cinta buatmu, atau
cinta kita tak pernah penuh, kita kurang lekat
berkelindan
jadi biarkan aku di sini, jangan seret aku keluar dari
buku puisi ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar