awan di atas sana menyapa kita lagi
tapi bukan yang kemarin
elang membawa pergi bersama buruannya
mengatas lembah mengatas mimpi
terik bergerombol menari di ubun-ubun
tak tahu kita pun mengenal matahari
setapak meningkahi dengan batu dan kerikil
menyisakan kenangan luka di mimpi-mimpi
bibir mendamba air, bayang merindu kenang
beban menggelayuti ke dua pundak
mengusir kenang memupus mimpi
terlalu lama waktu menyambut
menghidang senyum paling lembut
di dada mojang hidup tak pernah kalut.
AJ/ 2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar