wangi jamur goreng tepung masih menari
di depan hidung kesendirian ini
kegusaranmu menyeret bintang-bintang
ke dalam kamar kesunyian langit.
masih terasa lembut embun subuh itu
senyum-senyum sumringah menuju pasar
dapur mengepulkan api lagi akan ada kopi
tapi cinta kita terbentur-bentur tembok.
meja makan jadi sesunyi peron mati
kereta tak tiba makanan tak terhidang
dengung lalat mencari-cari kesana-kemari.
pakaian yang tergantung menyimpan bau
tak ada cerita dirimu yang tersisa
kamar makin suram mentari pun enggan mampir.
AJ/2016
Tidak ada komentar:
Posting Komentar