Minggu, 07 September 2014

DONGENG SEBATANG POHON


dulu aku sebatang pohon tumbuh di halaman rumah
rimbunku menaung moyangku dari sengat mentari
kuhimpun angin di dedaun jadi semilir nan asyik
kadang kudengar nyanyi bocah, kelak sanak saudaraku.

pohon itu tak ada kini aku ada di pangkuan bunda
aku berdamai dengan waktu menaungi dengan rimbunku
meski hasratku turut berlarian dalam riuh riang kanak-kanak
ke manakah mereka, bunda, moksakah dipeluk waktu?

bunda mengelus ujarnya, mereka pohon mangga di belakang rumah
bunda jangan jadi pohon ya, kueratkan pelukan di pinggang bunda
dengan senyum bunda meraih kepalaku ke dadanya
kulihat ladang jagung menarikan angin suka-citaku.

AJ/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar