Minggu, 07 September 2014
TAPAKMU
lagi kutemukan di sini
mestikah kutaruh kakiku
di jejak tapakmu
sedang aku mengarah ke selatan
menyusur hulu kisah-kisah moyang
menyibak perdu para hyang.
jejak kakimu timbul hilang
catatan yang meliuk mendahului
bersama lambaian tari ilalang
di arus kali yang menyisir tepi
sedang anganku terbata-bata
ingin segera menghapus hari.
bukit lembab itu selalu membujuk
menggurat teka-teki di dalam batok kepala
dan seketika berbagai terka meruah
menggapai ingin di desir yang membatu
jalan yang tak menuliskan arah dan tuju
: ah kenapa pula kukenakan tapakmu.
AJ/2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar