Minggu, 13 Juli 2014

PERJALANAN KISAH


beribu kali mentari mencatat lewatmu di setapak jalan ini
kakimu tak menghitung, kau pun asyik sendiri lupa mengali
kau telah gauli awan, mendung dan desir yang membelai pipi
langkahmu serupa biji tasbih, kau eja nama-nama dengan dzikir.

di gelap malam kau menyusur berpenerang bintang di tangan
nama-nama itu makin mengental diapungkan nafasmu
tak kau pasrah-serahkan lelah-langkah pada matamu
swara yang kau damba sayup menuntunmu dengan lembut.

perjalanan ini adalah pembacaan kisah-kisahmu sendiri
telah kau tulis dengan tinta kehidupan yang silih berganti
dalam berlaksa warna dan bentuk sejak bumi berputar
dan denting yang berpendaran hingga kini tak henti.

“tak seorang kukenal selain mereka,” keluhmu pahit
matamu menangkap al-Hallaj, Jenar, Tabrizi dan Rumi
“ah, aku tak sendiri di sini,” kau senyum mengerti
tak semua kaki dipanggil menempuh setapak ini.


AJ / 2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar