seringai bulan juli sudah memperlihatkan taringnya
ada mulut berkumur darah
ada darah melelehkan api
subuh masih beku ketika kaki-kaki lesu
berbaris menyerahkan tengkuk pada bumi
langit mengirim pelangi hitam jelaga
serupa mimpi yang dihindari hingga pagi
mata bersitatap dalam doa yang diam
hanya dalam hitungan windu istirah ini
lengan kaki cuma tulang berserah pada angin
belum pernah tawa sempat dinikmati
bangunkan kami dari mimpi buruk ini
sebelum taring itu kilau kena sinar mentari
seringai bulan juli, jauhlah dari wajah kami.
AJ / 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar