Minggu, 13 Juli 2014

KIRIMI AKU OMBAK


padahal namamu madu di bibir
inginku kau tahu sejak dulu
ah, hujan selalu menghapus
gairah dermaga perahuku
ketika rindu melaut
purnama nanar termangu
tak ada kilau terpantul
pasir bagai emas sepuh
esok kembali luluh.

namamu butir-butir pasir di lekuk teluk
hatiku perahu menanti ombak menjemput.


AJ/2014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar