Sabtu, 28 April 2012

Di Wajah Laut Rindupun Membiru


kau kirim lagi rindumu di alun gelombang samudera
desah keluhmu baur di buih ombak dan kepak camar
mengabarkan hati yang luruh membiru.

kau tinggalkan jejak sejauh bibir pantai
tak ada lagi cerita tentang senja dan cakrawala.

beranda tempat kita meniti dinding hening
telah ditinggalkan sepasang cicak yang mengajari
tentang mimpi hingga mengoyak pagi
tapi kita lupa menitipkan hati di lembar almanak.

segala keluh bicara tentang hati yang kering
semua langkah panjang pun jadi sia
gegas memburu jarak tinggal percuma.

rindu-rindu menari di pucuk-pucuk ombak
mencandai angin laut, buih dan burung camar.
sedang hati tak pernah luluh cair
membiarkan dermaga melepas perahu
di arus gelombang yang kian jauh dan samar.


4/2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar