Selasa, 16 Agustus 2016

Menanti Rupa


Aku menanti rupa
Menanti senyum, bahkan Bunda tak memiliki
Menanti binar mata, yang selalu kukuatirkan tersapu lembayung cakrawala
Penantian ini tak pernah punya alamat dan tak meminta.
.
Pada desah sebetik suara kurebahkan seribu kelu
Terdengar kumandang lembut lagu nina bobok
Biarlah kupateri saja mulut ini lalu berserah pada celoteh bibir di sekujur malam.
.
Esok kutemukan di tubuh lentik tersimpan lentur sosok dan gemulai jemari
Tarian kehidupan yang tak henti direnangi seribu duka
Oh, tarian, tetabuhan dan irama begitu lekas mengendap di dasar dadaku.

AJ/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar