Paris tinggal stempel kini di lembaran paspor
kubereskan semua buku dan baju ke satu-satunya kopor
wajahmu tak henti meronta di mataku
salju yang meleleh dari sepatu
Kini Paris cuma foto di kantor-kantor perjalanan
sekedar bayang sedang kaki terpateri di sini
tak ada beda antara Seine dan Ciliwung
wajahmu menari-nari di sana di permukaan sunyi
angin yang kuhirup dari laut makin kuat meyakinkan
kita cuma berlari-lari di ruang kosong dan waktu melompong
kau selalu melolong merindukan panas mentari
aku ingin hanyut di Seine bersama sajak-sajak sunyi
di dasarnya aku bisa bertemu Apollinaire.
AJ / 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar