Kamis, 13 Juni 2013

PERTEMUAN MALAM

/ang jasman

Selaksa lelaki memadati sudut jalan satu demi satu
mulut mereka mengatup beku dan mendadak bisu, sedang
wajah-wajah mereka hilang bentuk berubah menjadi serupa
seperti kutukan suci yang melenakan.

Seiring degup napas yang makin beraturan
badan mereka saling menyerupa dan bermiripan
sama tinggi menggapai langit dan bukit-bukit
sama rendah membelai padang dan sungai-sungai.
kulit mereka berteman mentari berwarna tembaga
saling berpantulan dalam bahasa cahaya.

Setengah tubuh mereka tertanam di lempung panas
di keluasan padang yang menganga dan terik
di tiap helai rambut mereka ada cerita yang melata-lata
mencari akar, menyusup sulur tanaman lalu menghuni
bulir pepadian, buah-buah segar dan sayuran di panci-panci.

di bulan ke sembilan di purnama paling emas
gelembung-gelembung ranum muncul berletupan
di kepala mereka lalu menguap ke angkasa dihantar dingin
angin diam beku memeluk tanah seolah kehilangan
dan terpaksa merelakan perjalanan kerinduan.

Seribu bintang gemintang menarikan irama sukacita
mempertemukan Sang Kekasih di kedalam diri dan hening
maka sepi diam-diam menyebar di pucuk-pucuk bunga
menyimpan kisahnya sendiri di desir angin paling rahasia.


1/2013

Tidak ada komentar:

Posting Komentar