Selasa, 03 Mei 2016

Lembut Embun Subuh



wangi jamur goreng tepung masih menari
di depan hidung kesendirian ini
kegusaranmu menyeret bintang-bintang
ke dalam kamar kesunyian langit.

masih terasa lembut embun subuh itu
senyum-senyum sumringah menuju pasar
dapur mengepulkan api lagi akan ada kopi
tapi cinta kita terbentur-bentur tembok.

meja makan jadi sesunyi peron mati
kereta tak tiba makanan tak terhidang
dengung lalat mencari-cari kesana-kemari.

pakaian yang tergantung menyimpan bau
tak ada cerita dirimu yang tersisa
kamar makin suram mentari pun enggan mampir.


AJ/2016

Tidak ada komentar:

Posting Komentar